Selasa, 28 September 2010


Tiang Masjid Bergeser, Warga Linggarjaya Tasikmalaya Geger
KAMIS, 23 SEPTEMBER 2010 | 15:37 WIB
Besar Kecil Normal
Masjid Al-Anshor Pekojan, Jakarta. TEMPO/ Dinul Mubarok

TEMPO Interaktif, Tasikmalaya - Warga Linggajaya RT 02 RW 07 Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat digegerkan dengan bergesernya empat tiang Mesjid Al Falah yang berada di tengah pemukiman warga setempat. Anehnya, meski tiang bergeser, masjid tetap kokoh berdiri.


Dudung, 47 tahun, saksi mata yang juga ustad setempat mengatakan fenomena bergesernya empat tiang pilar mesjid Alfalah berlangsung Rabu (22/9) sore kemarin. Saat itu, kata dia, sekitar pukul 16.00 beberapa anak didiknya usai mengaji menyaksikan keempat tiang mesjid Al Falah bergeser ke sebelah kanan.

Kontan para santri yang menyaksikannya kaget. Mereka pun kemudian melaporkan peristiwa itu kepada Dudung. “Mereka tiba-tiba memberitahu saya bahwa tiang mesjid bergeser,” ujar Dudung kepada Tempo Kamis (23/9). “Awalanya saya tidak menghiraukan terhadap laporan anak-anak.”

Dudung baru menyadari laporan anak didiknya itu pada saat melangsungkan shalat Isya. Saat itu, dirinya bersama warga lainnya yang akan melakukan shalat berjamaah kaget saat menyaksikan keempat tiang mesjid bergeser ke kanan dari tempat semula atau sekitar 30 derajat dari arah kiblat.

“Saya kaget dan langsung berteriak dengan menyebut Allahu Akbar,” ujarnya.

Teriakan itu sontak mengundang perhatian warga sekitarnya. Warga pun mulai mendatangi masjid yang dibangun pada 9 Oktober 1989 tersebut. “Warga langsung pada ke mesjid untuk melihat pergeseran itu,”ujarnya.

Warga yang berkerumun menyaksikan pemandangan aneh tersebut. Mereka melihat posisi muka keempat tiang tembok mesjid memang menjadi tidak sejajar dengan garis keramik ataupun mimbar, namun mengarah kearah sudut kanan mesjid.

Saat warga menyaksikan pergeseran itu, tiba-tiba warga dikejutkan fenomena aneh lainnya. Saat itu juga warga melihat ke empat tiang mesjid kembali berubah ke arah semula. Dimana posisi keempat tiang mesjid berdiri searah dengan keramik yang digunakan menghadap mimbar dan mengarah arah kiblat.

Menyadari keempat tiang mesjid berubah, warga yang berkerumun langsung histeris, mereka mengucapkan istigfar, Allohu Akbar, bersujud hingga beberapa diantaranya menangis. “Suasana mesjid berubah. Saya juga sempat merinding,” ujar Dudung.

Dijelaskan Dudung, sejak awal pendirian mesjid tersebut memiliki empat tiang yang berdiri searah dengan keramik menghadap mimbar dan mengarah arah kiblat. Namun selepas terjadinya bencana gempa Tasikmalaya, tepatnya 16 Juli 2010 lalu, Ketua Dewan Keluarga Mesjid Mesjid Al Falah, Rofiq yang terkenal ahli falaq bersama warga mengubah arah kiblat mesjid tersebut ke arah sebelah kiri sekitar 30 derajat dari semula.

Menurutnya, pada saat melakukan perubahan arah bayangan matahari tidak sejajar dengan arah kiblat dan menunjukan ke arah kiri hingga warga pun mengikuti intruksi Rofiq tersebut. ”Lihat saja posisi sejadah ini belum diubah sejak perubahan itu,” ujarnya.

Syarifulgaos, warga lainnya yang menjadi saksi pembangunan mesjid tersebut mengaku kaget dengan adanya fenomena tersebut. Sebab menurutnya, pada saat pendirian mesjid, semua garis presisi antara arah muka dan tiang mesjid berdisi sejajar dan simetris.

“Bagi saya ini ini mungkin petunjuk,”ujarnya. “Bahwa arah kiblat yang sebenarnya harus mengarah ke arah mesjid semula pada saat dibangun,”.

JAYADI SUPRIADIN

Senin, 07 Juni 2010

Cara membagi bandwith

Sebenernya cara ini adalah cara yang digunakan untuk mempercepat kecepatan ineternet kita pada windows XP.

Inti nya adalah windows XP tersetting secara default akan mengambil 20% dari kecepatan akses internet kita yang 100%.

Sebenar nya, ada beberapa software juga yang dapat kita gunakan untuk membatasi pemakaian bandwidth pada tiap komputer client, tapi cara ini belum dapat menjamin 100% bandwidth komputer client di warnet terbagi secara adil.

Nah, cara yang akan saya gunakan adalah dengan cara mensetting % penggunaan bandwidth client yang di setting melalui windows itu sendiri.

Cara nya adalah sebagai berikut:

1. Klik start ==> run

2. Lalu ketik gpedit.msc, Kemudian setelah itu keluar kotak “Group Policy”

3. Di “ Computer Configuration “, Pilih “Administrative Templates“

4. Lalu pilih “ Network “

5. Klik pada “QoS Packet Scheduler “

6. Setelah itu Pilih Pada “ Limit reservable Bandwidth “

7. Pilih dari “ Not Configured “ menjadi “ Enable “

8. Setelah itu Pada tabel bawah pada tulisan “ Bandwidth Limit % “ Ubah Dari “20” Menjadi “80 atau 20”, Lalu “Apply” , “ OK “. setting ini tergantung dari jumlah komputer, jika kita mau setting setiap komputer dapet bandwith 10% maka kita tinggal masukan angka 90%, bila setiap komputer ingin kita set dapat 20% maka tinggal kita masukan angka 80%.

semoga membantu.

Sumber : hasiaulia.net

Perang Suku di Sudan, 41 Orang Tewas

Minggu, 06/06/2010 23:34 WIB
Perang Suku di Sudan, 41 Orang Tewas
Anwar Khumaini - detikNews
Darfur - Perang suku yang terjadi di bagian barat ibukota Sudan, Darfur telah menewaskan sedikitnya 41 orang dalam tiga hari terakhir. 17 Lainnya dinyatakan luka-luka.

Menurut Ezzedin Eissa al-Mandal dari suku Misseriya, perang suku terjadi sejak Kamis (3/6/2010) saat suku Rezeigat melakukan penyerangan terhadap sebuah desa di kota Kass, selatan Darfur.

"Mereka membunuh satu orang, dan perbuatan itu diulangi pada Jumat esoknya, dengan melakukan penyerangan dari pagi hingga malam. Pada hari Sabtu kembali terjadi penyerangan sehingga total 41 orang tewas dan 17 lainnya luka-luka," kata Mandil kepada AFP, Minggu (6/6/2010).

Suku Rezeigat sendiri secara resmi belum mengakui serangan ini. Namun juru bicara gabungan antara pasukan penjaga keamanan PBB-UNI Afrika di Darfur mengatakan, keributan yang mengakibatkan puluhan orang tewas ini terjadi antara suku Nuwayba, bagian dari suku Rezeigat dengan suku Misseriya.

Sebelumnya, pada 8 Maret 2010, juga terjadi bentrokan antara suku di Sudan barat. Sedikitnya 21 orang tewas dalam insiden ini.

(anw/anw)

Rabu, 04 November 2009

Chandra dan Bibit Keluar dari Tahanan Polisi

Rabu, 04 November 2009 | 08:41

KISRUH KPK

Chandra dan Bibit Keluar dari Tahanan Polisi



JAKARTA. Akhirnya, Mabes Polri menangguhkan penahanan Bibit Samad Rianto dan Chandra Martha Hamzah sejak kemarin malam. Keputusan ini menyusul permintaan dari pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan tim independen bentukan Presiden SBY.

Kendati begitu, juru bicara Mabes Polri Irjen Pol. Nanan Soekarna memastikan, penangguhan penahanan tidak didasari desakan pihak mana pun. "Ini dilakukan untuk memberikan ketenangan kepada masyarakat. Biar tidak ada gejolak," kilahnya.

Ketua tim independen Adnan Buyung Nasution juga membenarkan ihwal kesepakatan penangguhan penahanan ini. Kata dia, penangguhan ini dilakukan agar dua pimpinan non-aktif KPK itu tidak teraniaya di tahanan.

Kendati begitu, mekanisme penahanan akan dibicarakan kemudian. Yang pasti, satu jam setelah keputusan, Chandra dan Bibit akan keluar dari tahanan dan menuju Bareskrim Polri. "Sekarang masih di jalan," kata Adnan yang didampingi kuasa hukum pimpinan KPK, Bambang Widjojanto. Rencananya, Rabu (4/11) ini, TPF akan bertemu dengan seluruh penyidik yang menelisik kasus ini.

Adnan bilang, pengambilan keputusan penangguhan dilakukan setelah dalam rekaman yang diputar di Mahkamah Konstitusi ditemukan berbagai kejanggalan. Apalagi, dalam rekaman tersebut sempat terungkap rencana pembunuhan Chandra di penjara.

Pemutaran rekaman berdurasi 4,5 jam tersebut memang menyedot perhatian banyak orang. Sebab, dalam rekaman yang dibagi menjadi sembilan tema pembicaraan inilah terungkap berbagai fakta yang berujung pada penahanan Chandra dan Bibit. Dalam rekaman ini terkuak pula rekayasa penahanan kedua pimpinan KPK, termasuk rencana pembunuhan Chandra Hamzah. Tak cuma itu, rekaman itu juga menyebutkan keterlibatan sejumlah nama petinggi polisi dan kejaksaan, termasuk Kabareskrim Komjen Polisi Susno Duadji.

Tak mengherankan jika selain meminta penangguhan penahanan Chandra dan Bibit, tim independen juga mendesak Kapolri melakukan beberapa hal. Pertama, mengambil tindakan tegas terhadap Susno yang dinilai bertanggungjawab terhadap pemeriksaan Chandra dan Bibit. Kedua, polisi secepatnya menangkap Anggodo Widjojo yang terlibat dalam percakapan. Ketiga, polisi harus mencari dan memeriksa Yuliana, seorang perempuan yang terlibat dalam percakapan dan mengaku mengenal dekat presiden.


Anastasia Lilin Y, Epung Saepudin, Lamgiat Siringoringo, Hans Henricus , Edy Can KONTAN

Rabu, 01 Juli 2009

Penyakit kanker tidak berbahaya lagi


Penyakit Kanker

Sudah Tidak Berbahaya Lagi





Kanker tidak lagi mematikan. Para penderita kanker di Indonesiadapat memiliki harapan hidup yang lebih lama dengan ditemukannya tanaman
"KELADI TIKUS" (Typhonium Flagelliforme/ Rodent Tuber) sebagai tanaman obat yang dapat menghentikan dan mengobati berbagai penyakit kanker dan berbagai penyakit berat lain.

Tanaman sejenis talas dengan tinggi maksimal 25 sampai 30 cm ini hanya tumbuh di semak yang tidak terkena sinar matahari langsung. "Tanaman ini sangat banyak ditemukan di Pulau Jawa," kata Drs.Patoppoi Pasau, orang pertama yang menemukan tanaman itu di Indonesia .

Tanaman obat ini telah diteliti sejak tahun 1995 oleh Prof Dr Chris K.H.Teo,Dip Agric (M), BSc Agric (Hons)(M), MS, PhD dari Universiti
Sains Malaysia dan juga pendiri Cancer Care Penang, Malaysia. Lembaga perawatan kanker yang didirikan tahun 1995 itu telah membantu ribuan pasien dari Malaysia , Amerika, Inggris , Australia , Selandia Baru, Singapura, dan berbagai negara di dunia.

Di Indonesia, tanaman ini pertama ditemukan oleh Patoppoi di Pekalongan, Jawa Tengah. Ketika itu, istri Patoppoi mengidap kanker
payudara stadium III dan harus dioperasi 14 Januari 1998. Setelah kanker ganas tersebut diangkat melalui operasi, istri Patoppoi harus
menjalani kemoterapi (suntikan kimia untuk membunuh sel, Red) untuk menghentikan penyebaran sel-sel kanker tersebut.
"Sebelum menjalani kemoterapi,dokter mengatakan agar kami menyiapkan wig (rambut palsu) karena kemoterapi akan mengakibatkan
kerontokan rambut, selain kerusakan kulit dan hilangnya nafsu makan," jelas Patoppoi.

Selama mendampingi istrinya menjalani kemoterapi, Patoppoi terus berusaha mencari pengobatan alternatif sampai akhirnya dia mendapatkan
informasi mengenai penggunaan teh Lin Qi di Malaysia untuk mengobati kanker. "Saat itu juga saya langsung terbang ke Malaysiauntuk membeli teh tersebut," ujar Patoppoi yang juga ahli biologi.. Ketika sedang berada di sebuah toko obat di Malaysia , secara tidak sengaja dia melihat dan membaca buku mengenai pengobatan kanker yang berjudul Cancer, Yet They Live karangan Dr Chris K.H. Teo terbitan 1996.
"Setelah saya baca sekilas, langsung saja saya beli buku tersebut. Begitu menemukan buku itu, saya malah tidak jadi membeli teh Lin Qi,
tapi langsung pulang ke Indonesia ," kenang Patoppoi sambil tersenyum. Di buku itulah Patoppoi membaca khasiat typhonium flagelliforme itu.

Berdasarkan pengetahuannya di bidang biologi, pensiunan pejabat Departemen Pertanian ini langsung menyelidiki dan mencari tanaman
tersebut. Setelah menghubungi beberapa koleganya di berbagai tempat, familinya di Pekalongan Jawa Tengah, balas menghubunginya. Ternyata,
mereka menemukan tanaman itu di sana . Setelah mendapatkan tanamantersebut dan mempelajarinya lagi, Patoppoi menghubungi Dr. Teo di
Malaysia untuk menanyakan kebenaran tanaman yang ditemukannya itu.


Selang beberapa hari, Dr Teo menghubungi Patoppoi dan menjelaskan bahwa tanaman tersebut memang benar Rodent Tuber. "Dr Teomengatakan agar tidak ragu lagi untuk menggunakannya sebagai obat," lanjut Patoppoi. Akhirnya, dengan tekad bulat dan do'a untuk kesembuhan, Patoppoi mulai memproses tanaman tersebut sesuai dengan langkah-langkah pada buku tersebut untuk diminum sebagai obat. Kemudian Patoppoi menghubungi putranya, Boni Patoppoi di Buduran, Sidoarjo untuk ikut mencarikan tanaman tersebut. "Setelah melihat ciri-ciri tanaman tersebut, saya mulai mencari di pinggir sungai depan rumah dan langsung saya dapatkan tanaman tersebut tumbuh liar di pinggir sungai," kata Boni yang mendampingi ayahnya saat itu.

Selama mengkonsumsi sari tanaman tersebut, isteri Patoppoi mengalami penurunan efek samping kemoterapi yang dijalaninya. Rambutnya berhenti rontok, kulitnya tidak rusak dan mual-mual hilang. "Bahkan nafsu makan ibu saya pun kembali normal," lanjut Boni.

Setelah tiga bulan meminum obat tersebut, isteri Patoppoi menjalani pemeriksaan kankernya. "Hasil pemeriksaan negatif, dan itu sungguh
mengejutkan kami dan dokter-dokter di Jakarta ," kata Patoppoi. Para dokter itu kemudian menanyakan kepada Patoppoi, apa yang diberikan pada isterinya.. "Malah mereka ragu, apakah mereka telah salah memberikan dosis kemoterapi kepada kami," lanjut Patoppoi.

Setelah diterangkan mengenai kisah tanaman Rodent Tuber, para dokter pun mendukung Pengobatan tersebut dan menyarankan agar
mengembangkannya. Apalagi melihat keadaan isterinya yang tidak mengalami efek samping kemoterapi yang sangat keras tersebut. Dan
pemeriksaan yang seharusnya tiga bulan sekali diundur menjadi enam bulan sekali.."Tetapi karena sesuatu hal, para dokter tersebut tidak mau mendukung secara terang-terangan penggunaan tanaman sebagai pengobatan alternatif," sambung Boni sambil tertawa.



Setelah beberapa lama tidak berhubungan, berdasarkan peningkatan keadaan isterinya, pada bulan April 1998, Patoppoi kemudian menghubungi
Dr.Teo melalui fax untukmenginformasik an bahwa tanaman tersebut banyak terdapat di Jawa dan mengajak Dr. Teo untuk menyebarkan penggunaan tanaman ini di Indonesia. Kemudian Dr . Teo langsung membalas fax kami, tetapi mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat, karena jarak yang jauh," sambung Patoppoi. Meskipun Patoppoi mengusulkan agar buku mereka diterjemahkan dalam bahasa Indonesiadan disebar-luaskan di Indonesia, Dr. Teo menganjurkan agar kedua belah pihak bekerja sama dan berkonsentrasi dalam usaha nyata membantu penderita kanker di Indonesia.



Kemudian, pada akhir Januari 2000 saat Jawa Pos mengulas habis mengenai meninggalnya Wing Wiryanto, salah satu wartawan handal Jawa Pos,Patoppoi sempat tercengang. Data-data rinci mengenai gejala, penderitaan, pengobatan yang diulas di Jawa Pos, ternyata sama dengan salah satu pengalaman pengobatan penderita kanker usus yang dijelaskan di buku tersebut. Dan eksperimen pengobatan tersebut berhasil menyembuhkan pasien tersebut. "Lalu saya langsung menulis di kolom Pembaca Menulis di Jawa Pos," ujar Boni. Dan tanggapan yang diterimanya benar-benar diluar dugaan. Dalam sehari, bisa sekitar 30 telepon yang masuk. "Sampai saat ini, sudah ada sekitar 300 orang yang datang ke sini," lanjut Boni yang beralamat di Jl. KH. Khamdani, Buduran Sidoarjo.

Pasien pertama yang berhasil adalah penderita Kanker Mulut Rahim stadium dini. Setelah diperiksa, dokter mengatakan harus dioperasi..
Tetapi karena belum memiliki biaya dan sambil menunggu rumahnya laku dijual untuk biaya operasi, mereka datang setelah membaca Jawa Pos.
Setelah diberi tanaman dan cara meminumnya, tidak lama kemudian pasien tersebut datang lagi dan melaporkan bahwa dia tidak perlu dioperasi,
karena hasil pemeriksaan mengatakan negatif.



Berdasarkan animo masyarakat sekitar yang sangat tinggi, Patoppoi berusaha untuk menemui Dr. Teo secara langsung. Atas bantuan Direktur
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan, Sampurno, Patoppoi dapat menemui Dr. Teo di Penang , Malaysia . Di kantor Pusat Cancer Care Penang, Malaysia , Patoppoi mendapat penerangan lebih lanjut

mengenai riset tanaman yang saat ditemukan memiliki nama Indonesia . Ternyata saat Patoppoi mendapat buku "Cancer, Yet They Live" edisi
revisi tahun 1999, fax yang dikirimnya di masukkan dalam buku tersebut, serta pengalaman isterinya dalam usahanya berperang melawan kanker. Dari pembicaraan mereka, Dr.. Teo merekomendasi agar Patoppoi mendirikan perwakilan Cancer Care di Jakarta dan Surabaya . Maka secara resmi, Patoppoi dan putranya diangkat sebagai perwakilan lembaga sosial Cancer Care Indonesia , yang juga disebutkan dalam buletin bulanan Cancer Care, yaitu di
Jl. Kayu Putih 4 No. 5, Jakarta , telp. 021-4894745,
dan di Buduran, Sidoarjo.

Cancer Care Malaysiatelah mengembangkan bentuk pengobatan tersebut secara lebih canggih. Mereka telah memproduksi ekstrak Keladi Tikus dalam bentuk pil dan teh bubuk yang dikombinasikan dengan berbagai tananaman lainnya dengan dosis tertentu. "Dosis yang diperlukan tergantung penyakit yang diderita," kata Boni.

Untuk mendapatkan obat tersebut, penderita harus mengisi formulir yang menanyakan keadaan dan gejala penderita dan akan dikirimkan melalui fax ke Dr. Teo. "Formulir tersebut dapat diisi disini, dan akan kami fax-kan. Kemudian Dr. Teo sendiri yang akan mengirimkan resep sekaligus
obatnya, dengan harga langsung dari Malaysia , sekitar 40-60 Ringgit Malaysia ," lanjut Boni. " Jadi pasien hanya membayar biaya fax dan obat, kami tidak menarik keuntungan, malahan untuk yang kurang mampu, Dr.Teo bisa memberikan perpanjangan waktu pembayaran. " tambahnya.

Sebenarnya pengobatan ini juga didukung dan sedang dicoba oleh salah satu dokter senior di Surabaya, pada pasiennya yang mengidap kanker
ginjal. Adadua pasien yang sedang dirawat dokter yang pernah menjabat sebagai direktur salah satu rumah sakit terbesar di Surabayaini. Pasien
pertama yang mengidap kanker rahim tidak sempat diberi pengobatan dengan keladi tikus, karena telah ditangani oleh rekan-rekan dokter yang telah memiliki reputasi. Setelah menjalani kemoterapi dan radiologi, pasien tersebut mengalami kerontokan rambut, kulit rusak dan gatal, dan selalu muntah. Tetapi pada pasien kedua yang mengidap kanker ginjal, dokter ini menanganinya sendiri dan juga memberikan pil keladi tikus untuk membantu proses penyembuhan kemoterapi.


Pada pasien kedua ini, tidak ditemui berbagai efek yang dialami penderita pertama, bahkan pasien tersebut kelihatan normal. Tetapi dokter ini menolak untuk diekspos karena menurutnya, pengobatan ini belum resmi diteliti di Indonesia . Menurutnya, jika rekan-rekannya mengetahui bahwa dia memakai pengobatan alternatif, mereka akan memberikan predikat sebagai "ter-kun" atau dokter-dukun. "Disinilah gap yang terbuka antara pengobatan konvensional dan modern," kata dokter tersebut.

Banyak hal menarik yang dialami Boni selama menerima dan memberikan bantuan kepada berbagai pasien. Bahkan ada pecandu berat putaw dan
sabu-sabu di Surabaya , yang pada akhirnya pecandu tersebut mendapat kanker paru-paru. Setelah mendapat vonis kanker paru-paru stadium III,
pasien tersebut mengkonsumsi pil dan teh dari Cancer Care. Hasilnya cukup mengejutkan, karena ternyata obat tersebut dapat mengeluarkan racun narkoba dari peredaran darah penderita dan mengatasi ketergantungan pada narkoba tersebut. "Tapi, jika pecandu sudah bisa menetralisir racun dengan keladi tikus, dia tidak boleh memakai narkoba lagi, karena pasti akan timbul resistensi. Jadi jangan seperti kebo, habis mandi berkubang lagi," sambung Boni sambil tertawa.


Juga ada pengalaman pasien yang meraung-raung kesakitan akibat serangan kanker yang menggerogotinya, karena obat penawar rasa sakit sudah tidak mempan lagi. Setelah diberi minum sari keladi tikus, beberapa saat kemudian pasien tersebut tenang dan tidak lagi merasa kesakitan.

Menurut data Cancer Care Malaysia, berbagai penyakit yang telah disembuhkan adalah berbagai kanker dan penyakit berat seperti kanker
payudara, paru-paru, usus besar-rectum, liver, prostat, ginjal, leher rahim, tenggorokan, tulang, otak, limpa, leukemia, empedu, pankreas,
dan hepatitis.



Jadi diharapkan agar hasil penelitian yang menghabiskan milyaran Ringgit Malaysiaselama 5 tahun dapat benar-benar berguna bagi dunia kesehatan. Bagi teman-teman yang memerlukan informasi lebih lanjut sehubungan dengan artikel "Obat Kanker" bisa menghubungi perwakilan lembaga sosial

"Cancer Care Indonesia "

beralamat di Jl. Kayu Putih 4 no.5 Jakarta ,
telp : 021-4894745,

Selasa, 30 Juni 2009

Renungan Islami

Assalamu'alaikum Wr..Wb..

Bismillaahirahmanir rohiim.

Wahai Saudara-saudaraku yang budiman serta dirahmati Allah SWT,

Pada hari Selasa Tanggal 23 June 2009 kita memasuki bulan Rajab.
Bulan Rajab adalah bulannya Allah. Mari kita simak ada apa di balik
bulan Rajab itu.

Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, "Ketahuilah bahwa
bulan Rajab itu adalah bulan ALLAH, maka:

* Barang siapa yang berpuasa satu hari dalam bulan ini dengan ikhlas,
maka pasti ia mendapat keridhaan yang besar dari ALLAH SWT;

* Dan barang siapa berpuasa pada tgl 27 Rajab 1429 (19 July 2009) akan mendapat pahala seperti 5 tahun berpuasa;

* Barang siapa yang berpuasa dua hari di bulan Rajab akan mendapat kemuliaan di sisi ALLAH SWT;

* Barang siapa yang berpuasa tiga hari yaitu pada tgl 1, 2, dan 3
Rajab ( 23 , 24, 25 June 2009 ) maka ALLAH akan memberikan pahala seperti 900
tahun berpuasa dan menyelamatkannya dari bahaya dunia, dan siksa akhirat;

* Barang siapa berpuasa lima hari dalam bulan ini, insyaallah permintaannya akan dikabulkan;

* Barang siapa berpuasa tujuh hari dalam bulan ini, maka ditutupkan tujuh
pintu neraka Jahanam dan barang siapa berpuasa delapan hari maka akan
dibukakan delapan pintu syurga;

* Barang siapa berpuasa lima belas hari dalam bulan ini, maka ALLAH akan
mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan menggantikan kesemua kejahatannya
dengan kebaikan, dan barang siapa yang menambah (hari-hari puasa) maka ALLAH
akan menambahkan pahalanya."

Sabda Rasulullah SAW :
"Pada malam Mi'raj, saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis dari
madu, lebih sejuk dari air batu dan lebih harum dari minyak wangi, lalu saya
bertanya pada Jibril a.s.: "Wahai Jibril untuk siapakan sungai ini ?"
Maka berkata Jibrilb a..s.: "Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang
membaca salawat untuk engkau dibulan Rajab ini".

Dalam sebuah riwayat Tsauban bercerita :
"Ketika kami berjalan bersama-sama Rasulullah SAW ke sebuah kubur, lalu
Rasulullah berhenti dan beliau menangis dengan amat sedih, kemudian beliau
berdoa kepada ALLAH SWT. Lalu saya bertanya kepada beliau:"Ya Rasulullah
mengapakah engkau menangis?" Lalu beliau bersabda :"Wahai Tsauban, mereka itu
sedang disiksa dalam kubur nya, dan saya berdoa
kepada ALLAH, lalu ALLAH meringankan siksa atas mereka".

Sabda beliau lagi: "Wahai Tsauban, kalaulah sekiranya mereka ini mau
berpuasa satu hari dan beribadah satu malam saja di bulan Rajab niscaya mereka
tidak akan disiksa di dalam kubur."

Tsauban bertanya: "Ya Rasulullah,apakah hanya berpuasa satu hari dan
beribadah satu malam dalam bulan Rajab sudah dapat mengelakkan dari siksa
kubur?" Sabda beliau: "Wahai Tsauban, demi ALLAH Zat yang telah mengutus saya
sebagai nabi, tiada seorang muslim lelaki dan perempuan yang berpuasa satu
hari dan mengerjakan sholat malam sekali dalam bulan
Rajab dengan niat karena ALLAH, kecuali ALLAH mencatatkan baginya seperti
berpuasa satu tahun dan mengerjakan sholat malam satu tahun."

Sabda beliau lagi: "Sesungguhnya Rajab adalah bulan ALLAH, Sya'ban Adalah
bulan aku dan bulan Ramadhan adalah bulan umatku". "Semua manusia akan berada
dalam keadaan lapar pada hari kiamat, kecuali para nabi,keluarga nabi dan
orang-orang yang berpuasa pada bulan Rajab,
Sya'ban dan bulan Ramadhan.

Maka sesungguhnya mereka kenyang, serta tidak akan merasa lapar dan haus bagi mereka."

Wassalamu'alaikum wr.wb,